- 03/08/2025
SIHAR Sitorus seketika terdiam dan segera melempar senyum. Tidak dalam keadaan terdesak dan, sepertinya ia ingin mengatakan tidak ada yang salah pada dirinya.
"Saya selesaikan ini, sebentar, " kata Sihar.
Tidak ada yang salah di awal pertemuan ini. Jika ada semangkuk mie rebus di mejanya, ini merupakan peristiwa biasa. Ketika ia sedang menikmati mie yang dipesan di kantin kampus -- padahal makan siang belum tiba -- seketika saya ingin menggodanya.
"Pengusaha, anggota dewan di Senayan, dan menyandang jabatan rektor, tapi makan mie rebus, " kata saya dalam hati dan pasti ia tidak mendengar.
Bertemu dan ngobrol bersama Sihar Sitorus, meski hanya dengan segelas kopi, adalah kebanggaan dan mengasyikkan, karena dia tidak membuat tembok pembatas, sejengkal pun. Obrolan mengalir begitu saja dan sesekali "meledakkan" tawa.
Tapi, pertemuan kali ini sangat istimewa, saya bersama Raditya Kenzo Mentari dan Dio Fathan Kemal -- dua anak muda yang pernah kuliah di London School of Public Relation (LSPR) -- diterima Sihar di ruang ia menerima tamu di Kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), di Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dr. Sihar P. H. Sitorus, B.S.B.A, M.B.A, adalah rektor di universitas yang sudah berdiri sejak 1987. Rektor yang saya sebut tanpa gelar profesor.
Sambil menikmati kopi, kami hanya "sedikit" bicara politik, bicara tentang kehidupan pers saat ini dan, tentu saja, kami lebih banyak ngobrol sepak bola.
Sihar adalah pemilik FCV Dender yang ia akuisisi pada 2018 yang, diawali di kompetisi kasta ke 3. Musim kompetisi 2024/2025, Dender bersama 15 tim, termasuk Antwerp dan Anderlech, tampil di Jupiter Pro Leaque, kasta tertinggi liga di Belgia.
Dender menerima tim tamu dalam pertandingan tandang di St. Van Roy Stadion, dan bermarkas di Denderleeuw, kota madya di Provinsi Belgia, di Flanders Timur, Danderstreek.
Selama ngobrol bersama Sihar Sitorus, tidak ada yang berubah. Sihar yang menyenangkan dan mengasyikkan yang, saya kenal sejak 2010.
Kebaikan, kecerdasan, dan kerendahan hati yang tetap saya rasakan, Sihar tidak menerapkan gaya permainan “Total Football” – Belanda, “Kick n Rush” – Inggris, “Tiki Taka” – Spanyol, atau “Joga Bonito” – Brasil. Dia cukup dengan sistem pertahanan “Catenaccio”. Di Italia, catenaccio yang berarti “pintu baut”, menyiratkan pertahanan yang sangat terorganisir dan efektif yang ditujukan untuk mencegah terjadinya gol.
TELADAN DAN KEMENANGAN
SIHAR Sitorus adalah tokoh muda yang ingin mengabdi pada negeri ini melalui jalur yang menjadi pilihannya; partai politik dan berbuat sesuatu bersama sepak bola. Berkiprah di dunia yang ia yakini bisa menyalurkan aspirasi – harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang – , dan leluasa memberikan apresiasi pada siapa pun, telah ia awali sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
DR. Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus – lahir di Jakarta, 12 Juli 1968 – dan hari ini genap berusia 57 tahun, telah menjatuhkan pilihan dan arah jalan yang harus ia tempuh, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ia miliki.
Dia adalah manusia biasa yang tidak “dijatuhkan” dari langit yang pada akhirnya menjadi manusia pilihan. Dia lahir, bicara, dan melangkah sesuai nama yang ia sandang; Sihar adalah “sinar”, Pangihutan berarti “teladan” yang harus diikuti, Hamonangan adalah “kemenangan”, dan Sitorus berarti “jalan penghidupan yang tentram”, dimana kecintaan, kebahagiaan, dan kebaikan ada di sana. Nama yang indah dan penuh makna.
Sihar – dia anak kedua dari lima bersaudara – adalah anak sekolahan. Pada 1991, dia kuliah di Bachelor of Science in Business Administration, University of Arizona, Tucson, Amerika. Dua tahun kemudian, dia study di Master of Business Administration, Creighton University Omaha, NE. Pada 1998 dia pindah ke Britania Raya mengikuti Program Diploma Business Economics, Startheclyde University di Glasgow. Dan pada 2005 dia mengikuti Program D3 Doctor of Business Administration, Manchester Business School, di Manchester.
Lebih dari 15 tahun berada di luar negeri tidak lantas Sihar menjadi orang asing di negerinya sendiri. Dia berbahasa Inggris dengan sempurna. Dia berbahasa Indonesia dengan santun. Cerdas, akomodatif, dan tidak merendahkan lawan bicaranya. Sihar tetap rendah hati, dimana pun dia berada.
Sihar tak hanya setia kawan, tapi dia sayang keluarga, terutama untuk Patricia Ferrari Juanita, istri tercinta dan dua putranya; Gabriel Sitorus Pane dan Gamaliel Sitorus Pane. Gabriel dan Gamaliel kini sudah berada di Indonesia setelah menyelesaikan kuliah di Amerika.
Hari ini, Sabtu, 12 Juli 2025, Sihar berulang tahun dan tidak ada alasan saya tidak mengirim doa untuknya.
"Bang Sihar, happy birthday, sehat-sehat dan tetap bahagia bersama orang-orang tercinta. ***
Sihar Sitorus Rektor Tak Bergelar Profesor PDIP DPR RI Sepakbola VOXindonews Lazada Shopee