PEKANBARU (VOXindonews) - Perkembangan Muhammadiyah di Riau setiap pergantian pimpinan tidak ada perubahan signifikan. Bahkan jalan di tempat dan selalu faktor dana jadi alasan dari setiap daerah.

Rektor Umri Pekanbaru merasa prihatin dengan kondisi Muhammadiyah di daerah. Dari 12 Kabupaten/Kota hanya sebagian yang menunjukkan kemajuan. Selebihnya masih belum berkembang dan alasannya hampir sama.

"Kalau kita ingin berubah harus wakafkan waktu dan tenaga. Setiap majelis ada program kerja dan target yang dicapai. Jangan setiap tahun raker majelis tapi masalah itu saja. Tidak ada perubahan," tegas Saidul Amin pada Rakerwil Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM Riau, Sabtu (13/9/2025) di kampus Umri, Pekanbaru.

Saidul berwakaf untuk Muhammadiyah itu bukan hanya harta. Tapi, juga wakaf waktu dan tenaga. Pengabdian, kepedulian dan keikhlasan untuk umat juga jadi perhatian pimpinan Muhammadiyah.

Pimpinan Muhammadiyah di daerah kadang merasa besar dan tidak perlu bantuan dari yang lain. Padahal kerjasama dan pendekatan dengan pemerintah daerah dan pihak perusahaan serta para orang berada sangat dibutuhkan Muhammadiyah.

Bagaimana mereka mau membantu kalau pimpinan sendiri tidak pernah mengajak mereka melalui pendekatan dan program kerja.

''Kita sampaikan mau bangun sekolah panti tapi tidak ada program dan apa yang dikerjakan. Sekali masukkan proposal tidak dibantu lalu beralasan macam- macam," kata Saidul

Disampaikan Saidul di Umri ini dapatnya selain buat program juga pendekatan. Persaingan proposal kadang lebih berat. Tapi dengan berbagai pendekatan Umri maju seperti sekarang.

Ditambahkan Saidul apa di daerah ada melakukan seperti ini. Kedepan cobalah setiap majelis di PDM, PCM dan Ranting membuat program dan mendata wakif yang berinfak.

"Undang saya adakan pengajian bersama dan undang pengusaha dan pejabat untuk merealisasikan program kerja," pinta Saidul.

Ketua MPW PWM Riau Yuslim mengharapkan setiap daerah dan cabang dapat mendata dan menyelesaikan permasalahan tanah wakaf Muhammadiyah di daerah masing masing . Diinventarisir seluruh tanah wakaf dan masalah yang ada.

Diharapkan dalam periode ini menjelang muktamar Muhammadiyah di Medan permasalahan tanah wakaf di Muhammadiyah Riau sudah selesai.

Peserta Rakerwil dari seluruh PDM se Riau berkomitmen bersama menyelesaikan tanah wakaf. Permintaan kepada PWM Riau jangan tinggal diam. Bantu daerah untuk menyelesaikan tanah wakaf. Kalau ini hanya kerja daerah maka terasa berat, tapi ada bantuan PWM maka semakin ringan.

Setelah berhasil baru daerah membuat program tanah yang tidak digarap menjadi lahan produktif. Tidak hanya untuk bangunan masjid, madrasah atau panti. Tapi berkembang menjadi wakaf ekonomi, perumahan atau pasar dan lainnya. (YHN)